Indra Lesmana (lahir di Jakarta, 28 Maret 1966; umur 44 tahun) adalah salah satu musisi jazz berbakat dari Indonesia, yang merupakan anak dari tokoh jazz Indonesia, Jack Lesmana dan penyanyi senior Indonesia di tahun 60-an Nien Lesmana.Karir Indra dalam dunia musik dimulai saat usianya baru 10 tahun. Ia tampil bersama ayahnya di Bandung pada bulan Maret 1976 dengan instrumen keyboards. Dua bulan kemudian, bertempat di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Indra bermain keyboards dalam sebuah konser jazz yang melibatkan musisi senior seperti Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, dan penyanyi Broery Marantika. Tahun 1978, Indra mulai merekam dan merilis album pertamanya "Ayahku Sahabatku". Sejak awal, gaya bermusik Indra telah banyak dipengaruhi oleh gaya John Coltrane, Miles Davis, Mc Coy Tyner dan Charlie Parker, yang dipelajarinya melalui rekaman mereka. Tahun 1978, Indra bersama ayahnya berkesempatan pergi ke Australia untuk tampil dalam pekan budaya ASEAN Trade Fair. Saat itulah, atas saran ayahnya, Indra mecoba untuk mengikuti ujian masuk di Conservatorium of Music dan akhirnya diterima. Atas bantuan Kedutaan Australia, Indra mendapatkan beasiswa penuh untuk sekolah di New South Wales Conservatory School of Music di Sydney. Tak hanya itu, Kementrian luar negeri Australia pun memberikan izin menetap bagi Indra dan keluarganya.
Teuku Adi Fitrian (Tompi)
Teuku Adi Fitrian alias Tompi (lahir di Lhokseumawe, Aceh, 22 September 1978; umur 31 tahun) adalah penyanyi jazz dan pembawa acara Indonesia. Ia dikenal melalui album Bali Lounge dan juga solo album-nya. Lahir dan besar di Lhokseumawe Aceh, karakter vokalnya dipengaruhi oleh nyanyian tradisional Aceh dan mengaji Al Quran. Selain menyanyi, dia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan saat ini sedang menempuh spesialisasi di bidang bedah plastik. Ia merilis albumnya bersama penyanyi Alda Rizma Elfariani.
Syaharani
Syaharani yang memiliki nama lengkap Saira Syaharani Ibrahim (lahir di Batu, Jawa Timur, 27 Juli 1971; umur 38 tahun) adalah penyanyi jazz Indonesia. Perempuan berdarah Bone, Sulawesi Selatan yang akrab dipanggil Rani ini hingga 2006 telah merilis 3 solo album jazzy dan satu pop trip-hop (Magma). Dia juga mewakili Indonesia di North Sea Jazz festival 2001, produser album Magma dan Buat kamu (SQf), song writer, serta vocal arranger. Rani pun pernah menjadi bintang tamu dalam Al Jarreau, Iskandarsyah Siregar & Folks, Dave Koz, Keith Martin dan Yellow Jackets Indonesia concert bersama Fourplay. Tak hanya menyanyi, Rani juga menjadi aktris dalam teater musikal Madame Dasima, Gallery of Kisses di TIM Jakarta, film Garasi produksi Miles Film, serta membuat theme song dan vocal illustrator film "Betina" produksi 9 Palm Films (pemenang NETPAC Award Festival Film Asia 2006).
Sejak kecil Rani telah akrab dengan jazz. Meski demikian, putri dari pasangan Hasan Ali Ibrahim dan Elly Zapantis ini baru menyanyikannya di kampus atau pub di tahun 1990. Di pub pula Rani bertemu Bubi Chen, seorang musisi jazz. Di penghujung tahum 1998, Rani bergabung bersama Bubi Chen, Benny Likumahua, Sutrisno, Cendy Luntungan, dan Oele Pattiselano mengeluarkan album jazz What a Wonderful World. Album solo jazz pertama Rani bertajuk Love (1999). Rani kemudian merambah ladang musik psikedelik lewat album Magma (2002) untuk memaksimalkan kualitas vokalnya. Album ini berisi 11 lagu yang bernuansa Jazz, fusion, ethnic, dan trip hop yang nge-blend jadi satu sehingga menghasilkan apa yang Rani sebut sebagai psychedelic. Berbeda sekali dengan album yang dirilis sebelumnya, Magma menurut Rani lebih nge-pop dan semua materi lagunya enjoyable to listen to. Album solo ketiganya adalah Syaharani (2004). Dalam album ini dia memaksimalisasi eksplorasi natural Jazz talent-nya. Ada sepuluh tembang lawas di album ini yang diaransemen ulang. Sembilan lagu berbahasa Inggris seperti milik band rock Procol Harum, "A White Shade of Pale", lalu ada "Careless Whisper" (Wham), "Fragile" (Sting), "I Can See Clearly Now" (Jimmy Cliff), dan "Lately" (Stevie Wonder), serta satu lagu berbahasa Indonesia, "Kesan", karya Andy Mapajalous, yang pernah populer lewat alunan vokal Ermy Kullit. Di tahun yang sama, Rani membuat gebrakan dengan menggelar konser tunggal di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) tanggal 30 Juni 2004. Konser bertajuk Cross Genre Music ini adalah gabungan beberapa genre musik seperti jazz mainstream, pop, dan progresif. Dalam konser ini Rani mengajak Kevin Wahl (terompet dan saxophone), Oele Pattisilano (gitar), Agam Hamzah (gitar), Adi Dharmawan (bas), Eddy Syahronny (drum), Elanda Yunita (piano dan keyboard), Iwan Wiradz (perkusi), dan Didit Outer (program dan gitar efek). Yang lebih menarik, konser ini tidak dipungut bayaran alias gratis.Selain menyanyi, Rani juga menjajal kemampuan seni peran. Setelah beberapa kali berpartisipasi dalam pementasan teater seperti Madame Dasimadan Galery of Kisses, Rani melakoni debut layar lebarnya dalam film Garasi (2006). Dalam film ini, Rani berperan sebagai Kinar, tokoh wanita yang serius dalam mempertahankan haknya. Pada tahun yang sama, Ranni kembali ke dapur rekaman. Kali ini Rani mengandeng dua teman lamanya, Achmad "Didit" Fareed dan Donni Suhendra, mantan gitaris Krakatau untuk menciptakan sebuah kolaborasi yang dinamakan Syaharani dan Queenfireworks yang merilis album bertajuk Buat Kamu. Album ini menampilkan komposisi yang light dan cheerful, eksotis, tanpa beban dan tidak njelimet. Pengaruh dari beberapa jenis musik pun terdengar dalam album ini. Ada musik pop, jazz, rock n roll, blues, soul dan bahkan disko, tekno atau pun elektronis. Semuanya dikemas dalam nuansa yang simpel, segar, kreatif, ringan, komunikatif dan lugas.
Andien
Andien yang bernama lengkap Andini Aisyah Hariadi (lahir di Jakarta, 25 Agustus 1985; umur 24 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia yang beraliran musik Jazz.Andien telah merintis album perdananya pada februari 2000 yang berjudul "Bisikan Hati", album ini diperkirakan terjual sekitar 30.000 keping. Ayah Andien bernama Didiek Hariadi dan ibunya bernama Henny Sri Hardini. Andien adalah anak sulung dari 3 bersaudara. Sekarang bersama dengan Rieka Roeslan, Nina Tamam, Iga Mawarni, dan Yuni Shara membentuk kelompok vokal beranggotakan lima orang dengan nama 5 Wanita.
Ecoutez
Ecoutez! adalah grup musik yang berasal dari Indonesia bermarkas di Tebet, Jakarta Selatan. Grup musik yang terbentuk pada tahun 2005 ini beranggotakan Delia (Vokal), Jay (Drum), Ayi (Gitar), Leo (Bass), dan Iyas (Keyboard).Pada tahun 2005 setelah Tompi, Bibus dan Amar memutuskan untuk meninggalkan A.S.A (Art Soul and Attitude)—Tompi bersolo karir, Amar ke Maliq & D'Essentials, Bibus ke The Groovology[1]—3 anggota yang masih tinggal yaitu Ayi, Jay dan Leo memutuskan untuk melanjutkan band ini, mereka mengadakan audisi di mana mereka menemukan Delia dan Iyas. Lalu pada tanggal 1 November 2005 Ecoutez terbentuk diproduseri oleh Levi (the Fly).Pada tanggal 15 Juni 2006, Ecoutez merilis album perdana mereka yaitu Ekute yang berarti bahasa pengucapan dari nama band mereka. Single pertama mereka yaitu Simpan SajaPercayalah lalu single ketiga mereka Tunjuk Satu Bintang.Bulan Desember 2008, Ecoutez merilis album kedua mereka yaitu POSITIVe dengan Single andalan Are You Really the One. Album di bawah naungan label Universal Music Indonesia yang digarap di studio 18 ini seharusnya sudah dirilis pada tahun 2007, namun dikarenakan kesalahan teknis di mana hard disk komputer penyimpan data rekaman jebol, mereka harus memundurkan jadwal rilis album ini. yang tidak lama kemudian diikuti oleh single kedua merek.
Kahitna, grup musik asal Bandung, Indonesia, dibentuk pada tahun 1986 dan dimotori oleh Yovie Widianto (kibor). Walaupun kerap mengusung tema cinta dalam liriknya, Kahitna terkenal bisa memadukan unsur musik jazz, pop, fusion, latin dan bahkan etnik ke dalam bentuk ramuan yang memikat. Grup musik yang mulai merajut karirnya lewat panggung festival dan cafe ini diakui mempunyai kekuatan pada aransemen musiknya yang terbilang orisinil.
Soulvibe
Band beraliran neo-soul, jazz dan R&B, Soulvibe, siap bersaing di blantika musik tanah air. Mereka meluncurkan album perdana yang sama dengan nama band, yang mengandalkan lirik-lirik bertema cinta dan ramuan musik enerjik."Tema cinta menjadi inspirasi kami, tapi lagunya tidak cengeng. Musik yang kami mainkan sangat enerjik dan menyenangkan. Maksudnya, meski lirik tentang putus cinta, musiknya tidak harus ikut sedih. Putus cinta bisa disuguhkan dengan musik yang lebih ceria dan dinamis," kata pemain bass, Ramadhan Handy dalam konferensi pers peluncuran album band Soulvibe di Jakarta, Senin (4/2).Soulvibe dimotori oleh Rizqi Rizaldi (vokal), Bayu Adiputra (vokal), Ramadhan Handy (bass), Frans Martatko (keyboard), Andika Winasis (gitar), Caesar Rizal (drums), dan Ario Seto (synthesizer).Album perdana mereka yang dirilis Gowa Music berisi 11 lagu dengan single andalan Arti Hadirmu. Sementara single mereka yang lain Terang Jiwa juga telah diudarakan di sejumlah stasiun radio di pertengahan September 2007 sebagai lagu berlirik religius.
RAN
RAN yang beranggotakan Rayi Putra (Rayi) pada Vokal/Rap, Astano Andoko (Astano) pada gitar dan Anindyo Baskoro (Nino) pada vokal. RAN muncul di blantika musik Indonesia dengan musik yang ringan, easy listening dan bernuansa riang langsung mencuri perhatian publik.
RAN hadir dengan nuansa yang berbeda, mengkombinasikan musik soul, pop, R&B dan ditambah sedikit sentuhan hip hop. Ditambah dengan lirik yang segar dan sederhana, membuat mereka lebih mudah diterima oleh penggemar musik tanah air.Nama grup musik ini diambil dari huruf depan ketiga personelnya. Album pertamanya ialah For Your Life dirilis pada tahun 2008.
0 komentar:
Posting Komentar